Sun. Jul 13th, 2025

Pengelola GBK Buka Suara Soal Komunitas Main Diminta Uang Rp 1,9 Juta

Pengelola GBK Buka Suara Soal Komunitas Main Diminta Uang Rp 1,9 Juta

Jakarta – Belakangan ini, muncul sejumlah kabar mengenai permintaan uang sebesar Rp 1,9 juta kepada komunitas yang ingin menggelar aktivitas di Gelora Bung Karno (GBK). Permintaan tersebut menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat dan komunitas pecinta olahraga maupun budaya yang rutin menggunakan fasilitas tersebut.

Dalam beberapa minggu terakhir, sejumlah komunitas yang berencana mengadakan acara di area GBK mengaku mendapatkan pemberitahuan dari pengelola bahwa mereka harus membayar sejumlah uang sebagai biaya penggunaan fasilitas. Nilai Rp 1,9 juta ini dianggap cukup besar oleh sebagian besar komunitas, terutama yang anggotanya terdiri dari pelajar, mahasiswa, maupun komunitas kecil lainnya.

Pengelola GBK melalui juru bicaranya menyampaikan bahwa biaya tersebut merupakan bagian dari kebijakan pengelolaan fasilitas agar dapat terkelola dengan baik dan memberikan layanan maksimal kepada pengguna. Mereka menjelaskan bahwa biaya tersebut digunakan untuk pemeliharaan area, kebersihan, keamanan, dan fasilitas pendukung lainnya agar tetap dalam kondisi optimal dan nyaman digunakan masyarakat.

Namun, pihak pengelola menegaskan bahwa biaya tersebut tidak bersifat memungut secara sepihak dan bersifat transparan. Mereka menyebutkan bahwa komunitas yang ingin menggelar kegiatan di GBK harus mengajukan permohonan secara resmi dan mengikuti prosedur yang berlaku, termasuk membayar biaya sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati. Pengelola juga menyatakan bahwa ada berbagai paket dan opsi biaya yang dapat dipilih sesuai kebutuhan dan skala acara.

Reaksi dari berbagai komunitas pun beragam. Sebagian merasa keberatan dan menganggap biaya Rp 1,9 juta cukup memberatkan, apalagi bagi komunitas yang baru mulai berkembang. Mereka berharap ada kebijakan yang lebih fleksibel atau subsidi dari pengelola GBK agar kegiatan komunitas tetap bisa berlangsung tanpa beban biaya yang terlalu tinggi.

Di sisi lain, ada juga komunitas yang memahami pentingnya pengelolaan dan perawatan fasilitas umum agar tetap layak digunakan. Mereka menyatakan bahwa biaya tersebut wajar dan sebagai bentuk kontribusi mereka dalam menjaga keberlangsungan fasilitas olahraga dan rekreasi nasional itu.

Pihak pengelola GBK juga menegaskan bahwa mereka terbuka untuk berdiskusi dan mencari solusi terbaik bagi semua pihak. Mereka menyarankan agar komunitas yang merasa keberatan dapat mengajukan keberatan secara resmi dan menyampaikan kebutuhan serta kendala yang dihadapi. Pengelola berjanji akan meninjau kembali kebijakan tersebut dan berupaya memberikan kemudahan bagi komunitas yang ingin memanfaatkan fasilitas GBK.

Ke depan, diharapkan komunikasi antara pengelola dan komunitas dapat berjalan lebih baik agar tidak terjadi kesalahpahaman maupun ketegangan. Pengelola GBK juga menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan pelayanan dan menjaga keberlanjutan fasilitas agar tetap menjadi pusat kegiatan olahraga dan budaya yang menginspirasi masyarakat Indonesia.

Secara keseluruhan, isu mengenai biaya penggunaan GBK ini mencerminkan pentingnya kolaborasi dan komunikasi yang baik antara pengelola fasilitas umum dan masyarakat pengguna. Dengan saling pengertian dan saling mendukung, diharapkan kegiatan komunitas di GBK dapat terus berkembang dan memberikan manfaat positif bagi masyarakat luas.

By admin

Related Post