Sun. Jul 13th, 2025

Bayi 2 Tahun di Ngawi Tewas Usai Tenggak Pertalite

Tragedi Bayi 2 Tahun di Ngawi Tewas Usai Tenggak Pertalite

Ngawi, Jawa Timur – Sebuah peristiwa tragis mengguncang warga Kabupaten Ngawi setelah seorang bayi berusia 2 tahun meninggal dunia usai menenggak bahan bakar pertalite. Kejadian ini menimbulkan duka mendalam dan menjadi perhatian serius akan bahaya bahan bakar cair yang seharusnya hanya digunakan untuk kendaraan bermotor.

Menurut informasi dari keluarga korban, insiden tersebut terjadi pada hari Sabtu sore di sebuah rumah di Desa Ngawi. Saat itu, si kecil yang bernama Rizki sedang bermain di sekitar rumah. Tanpa disadari oleh orang dewasa di sekitarnya, Rizki secara tidak sengaja menelan atau menenggak cairan pertalite yang tersimpan di dekat bahan-bahan rumah tangga.

Kebiasaan anak-anak yang penasaran dan ingin tahu hal baru sering kali menyebabkan mereka mengambil sesuatu yang berbahaya. Dalam kasus ini, kemungkinan anak tersebut melihat tangki bahan bakar yang sedang digunakan dan mengira cairan tersebut adalah sesuatu yang bisa diminum. Sayangnya, pertalite adalah bahan bakar minyak yang sangat berbahaya jika tertelan karena mengandung zat kimia yang dapat merusak organ dalam dan menyebabkan keracunan berat.

Segera setelah kejadian, keluarga berusaha memberikan pertolongan dengan membawa Rizki ke klinik terdekat. Namun, kondisi bayi tersebut sudah cukup kritis, dan dokter menyatakan bahwa keracunan bahan bakar sudah menyebabkan kerusakan serius pada organ vitalnya. Dalam waktu singkat, nyawa Rizki tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.

Kematian Rizki menjadi pengingat keras akan pentingnya pengawasan ketat terhadap anak-anak, terutama di lingkungan rumah yang penuh dengan bahan berbahaya. Banyak rumah tangga di daerah Ngawi yang menyimpan bahan bakar, pestisida, dan bahan kimia lainnya di tempat yang tidak aman, sehingga berisiko diakses oleh anak-anak yang penasaran.

Kepala Desa setempat menyayangkan kejadian ini dan mengimbau kepada seluruh warga agar lebih berhati-hati menyimpan bahan berbahaya. Ia juga mengingatkan pentingnya edukasi kepada orang tua dan pengasuh mengenai bahaya bahan kimia serta pentingnya menjaga anak-anak dari akses terhadap hal-hal yang berpotensi membahayakan.

Pihak berwenang dari Dinas Kesehatan dan Kepolisian setempat juga telah melakukan penyelidikan terkait kejadian ini. Mereka menegaskan bahwa kejadian ini menjadi pelajaran penting agar masyarakat lebih sadar akan bahaya bahan bakar dan bahan kimia lainnya. Pemerintah daerah melalui dinas terkait juga akan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya penyimpanan bahan berbahaya secara aman dan memberikan informasi tentang pertolongan pertama jika terjadi keracunan.

Kematian Rizki menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Ngawi. Orang tua korban berharap kejadian ini menjadi pelajaran berharga agar insiden serupa tidak terulang lagi di masa mendatang. Mereka juga mengingatkan kepada semua orang tua agar selalu mengawasi anak-anak dan menyimpan bahan berbahaya di tempat yang aman dan tidak bisa diakses oleh anak-anak.

Peristiwa ini menegaskan perlunya perhatian serius terhadap keselamatan anak-anak di lingkungan rumah maupun di masyarakat. Pencegahan dan edukasi adalah kunci utama agar kejadian tragis seperti ini tidak kembali terjadi. Semoga kejadian duka ini menjadi pengingat agar kita semua lebih peduli dan waspada dalam menjaga keselamatan keluarga dan anak-anak tercinta.

By admin

Related Post